RELAY
Relay adalah salah satu alat / komponen yang paling dipakai dalam kontrol listrik maupun elektronika. prinsif kerja relay sangat mirip bahkan sama dengan kontaktor, yaitu sebuah komponen yang bekerja dengan sistem magnet yang berfungsi sebagai penghubung/kontak saklar. akan tetapi yang membedakan dari kedua alat ini adalah terdapatnya kontak utama pada kontaktor. jadi pemakaian relay lebih diperuntukan sebagai peralatan kontak dengan arus yang kecil, bukan untuk arus-arus yang besar dan secara dimensipun ukuran relay lebih kecil dari kontaktor, sehingga relay juga banyak dijumpai dalam peralatan elektronika.
Susunan paling sederhana Relay adalah terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar. Relay Contactor digunakan sebagai alat penghubung pada rangkaian dan pada beberapa aplikasi pada industri dan kontrol proses memerlukan relay sebagai elemen kontrol penting.
Susunan paling sederhana Relay adalah terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar. Relay Contactor digunakan sebagai alat penghubung pada rangkaian dan pada beberapa aplikasi pada industri dan kontrol proses memerlukan relay sebagai elemen kontrol penting.
Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini
- Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka)
- Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Prinsip Kerja
Relay Contactor pengendali adalah saklar magnetis. Relay ini menghubungkan rangkaian beban on dan off dengan pemberian energi elektro magnetis yang membuka dan menutup pada rangkaian.Relay biasanya mempunyai satu kumparan, tetapi Relay dari beberapa tipe lain dapat mempunyai beberapa kontak, sesuai dengan kegunaannya.
Kontak-kontak atau kutub kutub dari relay umumnya memiliki tiga dasar pemakaian yaitu :
Relay Contactor pengendali adalah saklar magnetis. Relay ini menghubungkan rangkaian beban on dan off dengan pemberian energi elektro magnetis yang membuka dan menutup pada rangkaian.Relay biasanya mempunyai satu kumparan, tetapi Relay dari beberapa tipe lain dapat mempunyai beberapa kontak, sesuai dengan kegunaannya.
Kontak-kontak atau kutub kutub dari relay umumnya memiliki tiga dasar pemakaian yaitu :
- Bila kumparan di aliri arus listrik maka kontaknya akan menutup dan disebut sebagai kontak Normally Open (NO).
- Bila kumparan dialiri listrik maka kontaknya akan membuka dan disebut sebagai Normally Close (NC)
- Tukar sambung (Change Over / NO), relay jenis ini mempunya kontak tengah yang normalnya tertutup tetapi melepaskan diri dari posisi dan membuat kontak dengan yang lain bila relay di aliri listrik.
Relay Contactor berisi kontak diam dan kontak bergerak. Kontak yang bergerak dipasangkan pada plunger. Kontak ditunjuk sebagai Normally Open ( NO ) dan Normally Close ( NC ). Apabila kumparan diberi tenaga, terjadi medan elektromagnetis. Aksi dari medan pada gilirannya menyebabkan plunger bergerak pada kumparan menutup kontak NO dan membuka kontak NC.
Kontak Relay
Level tegangan pada kumparan Relay yang diberi tegangan, menyebabkan penghubungan kontak yang disebut tegangan pick up ( tegangan tarik ). Setelah Relay diberi energi, level tegangan pada kumparan Relay dimana kontak kembali pada kondisi tidak dioperasikan disebut tegangan drop out ( tegangan lepas ). Kumparan Relay dirancang untuk tidak lepas sampai penurunan tegangan pada penurunan tegangan minimum sekitar 85 % dari tegangan kerja. Kumparan Relay juga tidak akan menarik (memberi energi ) sampai tegangan meningkat pada 85 % tegangan kerja, tanpa merusakan kumparan. Kumparan Relay sekarang dibuat dari konstruksi cetakan. Hal ini membantu mengurangi penyerapan kelembaban dan meningkatkan kekuatan mekanis.
Kontak Relay
Level tegangan pada kumparan Relay yang diberi tegangan, menyebabkan penghubungan kontak yang disebut tegangan pick up ( tegangan tarik ). Setelah Relay diberi energi, level tegangan pada kumparan Relay dimana kontak kembali pada kondisi tidak dioperasikan disebut tegangan drop out ( tegangan lepas ). Kumparan Relay dirancang untuk tidak lepas sampai penurunan tegangan pada penurunan tegangan minimum sekitar 85 % dari tegangan kerja. Kumparan Relay juga tidak akan menarik (memberi energi ) sampai tegangan meningkat pada 85 % tegangan kerja, tanpa merusakan kumparan. Kumparan Relay sekarang dibuat dari konstruksi cetakan. Hal ini membantu mengurangi penyerapan kelembaban dan meningkatkan kekuatan mekanis.
Comments
Post a Comment